“ Wahai Tuhanku! Ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur dengan nikmatMu yang Engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku. Ilhamkan daku juga supaya tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redhai. Dan masukkan daku dengan rahmatMu ke dalam kumpulan hamba-hambaMu yang soleh”

Friday, December 31, 2010

Sujudku....

Sebuah coretan dari sekeping hati..bukan untuk managih simpati hanya sekadar meluahkan rahsia hati.. untuk menceriakan sekeping hati..Malam semakin dingin. Pintu jendela kutarik satu persatu. Angin malam dingin sepoi-sepoi bahasa menyapa pipiku. Kedinginan angin malam menusuk tulangku. Tatkala aku melabuhkan diri ke tilam, kedengaran rintikan hujan diluar. Perlahan-lahan kutarik kaki ku atas tilam. Kurebahkan tubuhku..aku melepaskan keluhan. Aku pusing kan badan ku ke kanan melihat jendela ku yang ditutupi langsir putih lembut dengan corak abtsrak krim lembut. Aku merasa sesuatu dalam hatiku. Ada sesuatu dalam dadaku yang kurasakan amat berat untuk kulepaskan. Aku merenung jauh dalam kedinginan malam dengan rintikan hujan yang semakin lebat.

Perlahan-lahan kurasakan air panas mengalir dari mataku membasahi pipiku. Kuseka air mataku. Makin kuseka makin lebat air mataku mengalir. Ahh...kenapa malam ini aku merinduinya. Mengapa sukar benar aku ingin melupakan dirinya. Bertambah tekad hatiku ingin melupakannya bertambah kuat ingatanku. Kurapatkan tubuhku ke bantal pelukku. Ku dakap erat-erat. Air panas semakin laju membasahi bantal di kepalaku. Tersekat-sekat nafasku menahan sebakan didadaku. Tuhanku, Engkau Maha Esa, Maha Penyayang, Engkau mengetahui segalanya Ya Allah. Berikan lah aku kekuatan dan tabah. Kuseka lagi air mataku dihujung bantal. Ku pusingkan badan ku ke kiri. Ahh..sepinya hatiku. Degupan jantungku berdegup kencang. Rinduku padanya tidak dapat kuluahkan. Hanya kedinginan malam dan rentakan titisan hujan mengiringi tangisanku. Ku seka lagi air mataku.

Perlahan-lahanku bangkit dari katilku. Bersama tangisan aku menuju ke bilik air. Jari jemariku perlahan-lahan membuka pili air. Ku basuhi wajahku. Bersama linangan air mata aku mengambil wudhuk. Semoga dengan wudhuk ini dapat mengembalikan semangatku yang semakin pudar. Kukeluar dari bilik air, lantas ku capai sejadah dan telekungku. Ku hamparkan sejadah ke atas karpet berwarna krim lembut. Telekung putih pemberian arwah ibu kusarungkan ke tubuhku. Ku angkat niat solat hajat ku pohonkan.

Rakaat pertama ayat kursi menjadi pilihanku. Ku amati dan kuhayati bait-bait ayat kursi satu persatu maknanya. Setiap baik-baik ayat kursi menyebabkan aku semakin redha kerana Dia yang menjaga alam semesta, langit dan bumi. Setiap perjalananku Dia lebih mengetahuinya. Perlahan-lahan air mataku mengalir lagi. Ku ulangi bacan ayat kursi hingga empat kali. Rukuk ku pada Ilahi penuh tertib. Setelah bangkit dari rukuk ku sujud pada yang berkuasa. Sujudku penuh kesyahduan. Ku bangkit kembali setelah sujud yang kedua. Bacaan ayat kursi menjadi pilihanku lagi. Mulutku membaca ayat kursi penuh keinsafan dan penghayatan. Dalam hatiku mengucap kesyukuran di atas segala ketentuannya. Setelah rukuk, sujud yang terakhir mataku tutup dan bacaan zikir Nabi Allah Yunus ku baca berulang-ulang hingga 41 kali. Ya Allah, sampaikan salam sayangku padanya. Semoga dia gembira di sana. Air mataku mengalir deras. KetentuanMu ya Allah adalah yang terbaik untukku. Peliharalah aku dan lindungi aku dari segala fitnah dan hasad dengki manusia. Ampunkan dosaku Ya Allah, hambaMu yang banyak melakukan kesalahan.

Kuangkat wajahku dan kududk antara dua sujud. Setelah ku memberi salamku yang terakhir, ku raupi wajahku dengan tapak tangan kananku. Dengan bersimpuh, ku hadiahkan Al-Fatiha untuk Nabi Muhammad S.A.W dan sedekah Al-fatihaku untuk para sahabat, para ulama, kaum muslimin,sanak saudaraku dan untuk diriku snediri. zikir munajatku kepada Allah. ku bersimpuh menghadap kiblat. Ku angkat kedua tapak tanganku. Aku berdoa kepada Yang Maha Esa. Bisikan hati kecilku, Ya Allah ..hanya Engkau yang lebih mengetahui tentangku. Peliharalah aku. Sampaikan salam ku kepadanya dan katakan bahawa aku amat merinduinya.Jika dia terbaik untukku, kau gerakkan hatinya untukku dan jika dia bukan terbaik untukku, buanglah dia dari pandanganku.Sekarang saatnya melupakan semua masa lalu, beri aku kesempatan untuk menjauh dari mu.karena aku terlalu sayang padamu, kini saatnya aku harus pergi, supaya aku tidak tersakiti,  Kuatkanla imanku agar cintaku kepadaMu lebih utuh dari cintaku kepadanya. Ya Allah...berilah aku kesabaran dan kekuatan, dan berilah seseorang pendamping, yang bisa mengerti dan menyayangi ku.

Titisan air mata mengiringi tiap doaku...
 
Setelah bermunajat seketika, ku buka telekong dan sejadah kulipat dan kusidai di palang sidaian. Aku melangkah ke katilku. Ku rebahkan tubuhku. Ku tutup mataku dan tika itu ketenangan menguasai diriku. Perlahan-lahanku rapatkan mataku. Bisikan kecil dari hatiku, Ya Allah , semoga apa yang Engkau berikan ada hikmah yang terindah untukku. Ku biarkan kesepian malam dengan rintikan hujan yang semakin reda mengiringi tidurku....

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...